Minggu, 16 November 2014

Penentuan kandungan asam askorbat dalam tablet





LAPORAN PRAKTIKUM KI2121
Dasar – dasar Kimia Analitik
PERCOBAAN IV
PENENTUAN KANDUNGAN ASAM ASKORBAT DALAM TABLET
                      

NAMA / NIM   : LUSI OKSRI DONA / 10513058
ASISTEN          : GINA MAULIA dan ZUL  ARHAM





LABORATORIUM KIMIA ANALTIK
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BNDUNG


A.      TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan kandungan asam askorbat dalam tablet dengan titrasi redoks dan titrasi asam basa.

B.       TEORI DASAR
Asam askorbat merupakan zat pereduksi dan dapat ditetapkan dengan titrasi redoks menggunakan larutan Iod sebagai titran.
C6H8O6 (aq) +  I2 C6H6O6(aq) + 2I(aq) + 2H+(aq)
Karena I2 mudah menguap, maka diperlukan cara lain untuk menghasilkan I2 yaitu dengan menambahkan iodida berlebih kedalam larutan sampel yang telah mengandung sejumlah iodat.
IO3- (aq)+ 5I- (aq)+ 6H+ (aq)3I2(aq) + 3H2O(l)
Kelebihan I2 kemudian dititrasi dengan larutan standar tiosulfat dengan indicator kanji
2S2O32-(aq) + I2(aq) 2I-(aq) + S4O62-(aq)
Dengan mengetahui jumlah I2 yang tebentuk dan I2 yang tidak bereaksi dengan asam askorbat, maka dapat itentukan kadar asam askorbat dalam sampel.
Asam askorbat merupakan asam lemah, sehingga dapat dititrasi dengan basa kuat NaOH , dimana dari hasil titrasi tersebut diperoleh konsentrasi asam askorbat dan diperoleh kadar asam askorbat dalam sampel.
C6H8O6 (aq) + NaOH(aq) NaC6H7O6 (aq) + H2O(l)
C.      CARA KERJA
1.       Titrasi Redoks
a.       Pembakuan larutan Na2S2O3 degan larutan KIO3
-          Ditempatkan 40 ml larutan  Na2S2O3 dalam gelas kimia dan diencerkan hingga 200 ml (untuk 2 orang)
-          Ditempatkan larutan ini kedalam buret
-          Ditimbang padatan KIO3 (±0.54 gram), kemudian dilarutkan dalam labu takar 250 ml (untuk 2 orang )
-          Dipipet 25,00 ml larutan ke dalam labu titrasi, ditambahkan 10 ml larutan KI 10% 5 ml larutan H2SO4 2M dan sedikit aqua Dm
-          Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai warna coklat menjadi kuning pucat, kemudian ditambahkan 2 ml larutan amilum 0,2%
-          Lanjutkan dititrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai warna biru tepat hilang, dilakukan duplo
-          Ditentukan konsentrasi larutan Na2S2O3
b.      Penentuan kadar asam askorbat dalam sampel
-          Digerus tablet vitacimin dalam mortar dan ditimbang  ±2,5 gram lalu dilarutkan dalam labu takar 250 ml ( untuk 4 orang)
-          Dipipet 25,00 ml larutan tersebut ke dalam labu titrasi, ditambahkan 25,00 ml KIO3 10 ml dan 10 ml larutan KI 10% serta 5 ml larutan  H2SO4 2M
-          Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 smpai warna coklat menjadi kuning pucat
-          Ditambahkan 2 ml larutan amilum 0,2%
-          Lanjutkan dititrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai warna biru tepat hilang, dilakukan duplo
-          Ditentukan kadar asam askorbat dalam setiap tablet
2.       Titrasi Asam Basa
a.       Pembakuan larutan NaOH
-          Ditempatkan 40 ml larutan NaOH 0,5 M dalam gelas kimia 500 ml dan diencerkan hingga 200 ml
-          Ditempatkan larutan ini dalam buret
-          Ditimbang H2C2O4.2H2O (±1,6 gram), dilarutkan dalam labu takar 250,0 ml (untuk 4 orang)
-          Dipipet 25,00 ml larutan H2C2O4 ke dalam labu titrasi , kemudian ditambahkan 3 tetes fenolftalein dan sekitar 25 ml aqua DM
-          Dititrasi dengan larutan NaOH sampai warna berubah menjadi merah muda, dilakukan duplo
-          Ditentukan konsentrasi larutan NaOH
b.      Penentuan asam askorbat dalam sampel
-          Ditimbang ± 1 gram sam pel yang telah digerus lalu ditempatkan dalam labu titrasi
-          Ditambahkan 100 ml aqua DM panas dan ditambahkan 3-5 tetes fenolftalein
-          Dititrasi dengan larutan NaOH baku, dilakukan duplo
-          Dihitung asam askorbat dalam tiap tablet

D.      DATA PERCOBAAN
1.       Titrasi redoks

a.       Pembakuan larutan Na2S2O3 degan larutan KIO3
Massa KIO3
0.538 gram
Volume Na2S2O3
14,6 ml

b.      Penentuan kadar asam askorbat dalam sampel
Massa Vitacimin
2,5049 gram
Volume Na2S2O3
8,9 ml

2.       Titrasi Asam Basa

c.       Pembakuan larutan NaOH
Massa H2C2O4.2H2O
1,6 gram
Volume1 NaOH
24,5 ml
Volume2 NaOH
24,7 ml

d.      Penentuan asam askorbat dalam sampel
Massa H2C2O4.2H2O
1,003 gram
Volume1 NaOH
7,3 ml
Volume2 NaOH
7,5 ml


G.     KESIMPULAN
Metoda yang lebih akurat dalam menentukan kadar asam askorbat dalam tablet adalah dengan menggunakan metode asam basa. Karena saat titrasi redosks, hasil yang diperoleh kurang akurat karena I2 mudah menguap dan mudah bereaksi dengan oksigen. Sedangkan dengan titrasi redoks akan diperoleh data yang lebih akurat. Yang menjadi larutan standar primer dalam pembakuan Na2SO3 adalah KIO3 dan larutan standar sekunder adalah Na2SO3. Pada pembakuan NaOH yang menjadi larutan primer adalah C6H8O6 dan larutan standar sekunder nya adalah NaOH. Dari percobaan diperoleh konsentrasi  S2O32-  = 0,0517 M dan konsentrasi  NaOH = 0,103 M. kadar asam askorbat yang terkandung dalam tablet=

H.      PUSTAKA
Arjeni, Rafit. Titrasi Redoks(Penentuan vitamin C / asam askorbat). 29 november 2013. http:// rafitarjenispolsri.blogspot.com / 2013 / 11 / titrasi-redoks – penentun – vitamin – c- asam. Html?m=1.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar